LUWES KARENA LUAS Oleh KH. عصام الدين معصوم PP. DARUL ULUM KARANGPANDAN
LUWES KARENA LUAS
Sikap luwes dan lembut itu sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
’’Saat Sahabat Muad bin Jabal hendak dikirim ke luar negeri, Nabi berpesan:
’’Saat Sahabat Muad bin Jabal hendak dikirim ke luar negeri, Nabi berpesan:
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا بَشِّرُوا وَلَا تُنَذِّرُوا
(Yassiru wala tuassiru, bassyiru wala tunaddziru)
"Permudah jangan dipersulit. Beri kabar gembira, jangan ditakut-takuti".
(Yassiru wala tuassiru, bassyiru wala tunaddziru)
"Permudah jangan dipersulit. Beri kabar gembira, jangan ditakut-takuti".
Itu pula yang dilakukan Wali Songo dalam mengislamkan penduduk nusantara. Sehingga mayoritas penduduk nusantara menjadi muslim. Walaupun 350 tahun dijajah dan dikuasai Portugis, Belanda dan Jepang yang non muslim itu, penduduk Indonesia tetap mayoritas muslim.
Padahal teorinya, agama rakyat adalah agama penguasa. Dijajah, dikuasai dan dipimpin pemerintah non muslim selama 350 tahun, mestinya penduduk Indonesia jadi non muslim. Namun teori itu mentah di bumi Nusantara.
Jangan sampai yang sudah diislamkan Wali Songo itu kemudian sekarang dikafir-kafirkan.
Agar bisa bersikap lembut dan luwes semacam itu, kita harus punya ilmu yang luas. Luwes itu karena ilmunya luas, seperti air yang banyak. Air yang banyak bisa mensucikan dan tidak gampang berubah jadi najis. Beda dengan air sedikit, kena najis sedikit saja sudah berubah menjadi najis.
Agar bisa bersikap lembut dan luwes semacam itu, kita harus punya ilmu yang luas. Luwes itu karena ilmunya luas, seperti air yang banyak. Air yang banyak bisa mensucikan dan tidak gampang berubah jadi najis. Beda dengan air sedikit, kena najis sedikit saja sudah berubah menjadi najis.
Karena itu rutinan shalawatan, istighatsah atau istighfar itu perlu diteruskan, diistiqomahkan. Sebab shalawatan dan istighfar ini bisa menghindarkan balak, bencana dan musibah.
Hal ini sesuai dengan al-Qur'an ayat 33 surat al-Anfal
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun".
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun".
Di dalam surat al-Hujurat ayat 7 juga disebutkan:
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus".
"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus".
Dalam dua ayat di atas disebutkan "wa Anta Fi Him" (sedangkan kamu ada di antara mereka) dan "Anna Fi Kum Rasulallah" (di kalanganmu ada Rasulullah).
Faedah Fi ( فِي), adalah li tsubut ( لِثُبُوت) yakni untuk menegaskan tetapnya suatu perkara. Tetap yang tidak berubah. Dalam kedua ayat diatas digunakan fi ( فِي), ini menunjukkan bahwa Rosulullah itu tetap ada ditengah-tengah kita.
Tergantung bagaimana kita menghadirkannya. Semakin banyak kita membaca shalawat, istighatsah atau istighfar maka Rosulullah semakin hadir ditengah-tengah kita.
يَا سَيِّدِيْ يَا رَسُولَ اللّٰه يَا مَنْ لَهُ الْجَاهُ عِنْدَ اللّٰهِ...إنَّ الْمُسِيْئِيْنَ قَدْ جَاءُوا لِلذَّنْبِ يَسْتَغْفِرُونَ اللهَ...
Wahai panutanku, wahai Rasulullah, Wahai Rasul yang mempunyai kedudukan sangat tinggi di sisi Allah swt.. sungguh orang yang berdosa ini telah datang kepadamu, Dengan membawa tumpukan dosa-dosa, dan kini berharap engkau memintakan kami ampunan Allah...
Wahai panutanku, wahai Rasulullah, Wahai Rasul yang mempunyai kedudukan sangat tinggi di sisi Allah swt.. sungguh orang yang berdosa ini telah datang kepadamu, Dengan membawa tumpukan dosa-dosa, dan kini berharap engkau memintakan kami ampunan Allah...
Maa Syaa Allah...
Semoga Allah Ta'ala berkenan anugerahi hari² kita, hari² yang penuh kedamaian, kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan, keberkahan, dan keselamatan. Aamiiin...
Semoga Allah Ta'ala berkenan anugerahi hari² kita, hari² yang penuh kedamaian, kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan, keberkahan, dan keselamatan. Aamiiin...
Comments
Post a Comment